• [Review Buku] Finding Audrey (Ind: Aku, Audrey)

    Finding Audrey


    Identitas buku :
    Judul : Finding Audrey
    Penulis : Sophie Kinsela
    Jumlah hal : 360 hlm
    Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
    Tinggi : 20 cm
    Alih bahasa : Angelic Zaizai
    Tahun terbit : 2015
    ISBN : 978-602-03-1747-2

    Blurb :
     Audrey menderita gangguan kecemasan. Masalah psikologis ini sampai mengganggu kehidupan sehari-hari gadis berusia 14 tahun itu. Kemajuan konsultasinya dengan Dr. Sarah pun berjalan perlahan.
    Namun, ketika bertemu Linus, teman abangnya, Audrey jadi bersemangat. Ia merasa nyambung dengan cowok itu, bercerita tentang berbagai ketakutan yang dirasakannya.
    Saat persahabatan mereka semakin erat dan kesembuhannya semakin nyata, hubungan romantis yang manis  terjalin di antara mereka. Hubungan yang bukan cuma menolong audAud tapi juga seluruh keluarganya.

    Review isi cerita :

    Ada sebuah keluarga berisi ibu, ayah, dan tiga anak. Ibu yang biasa dipanggil Mum sangat protektif terhadap anaknya, hal itu karena beliau rutin membaca daily mail. Yah kau tahu daily mail sekarang ini seperti berita yang tersebar di whatsapp. Audrey, anak perempuan yang menderita gangguan kecemasan setelah peristiwa yang ia alami di sekolahnya dulu, Stokeland Girl's School. Peristiwa yang membuat beberapa gadis dikeluarkan. Audrey memiliki kecemasan saat melihat orang, ia berpikir bahwa semua orang membicarakan (hal yang buruk) dirinya. Otaknya memiliki pemikiran buruk bahkan banyak sekali pikiran buruk tentang apa yang akan terjadi jika ia bertemu orang. Karenanya Audrey keluar dari sekolah lamanya itu dan berencana untuk pindah ke Heath Academy. Sebelum Audrey pindah, ia harus sembuh dari gangguan kecemasan itu, karena bagaimana ia bisa sekolah sedangkan ia tak mampu untuk bertemu dengan orang. Otak kadalnya mengontrol dirinya, disebut otak kadal karena sangat sulit dikontrol, seperti mahluk prasejarah-kadal.

    Aku punya orang-orang yang nyaman bagiku - orang-orang yang dengan mereka aku bisa bicara dan tertawa dan merasa nyaman. Hanya saja, jumlahnya lumayan sedikit. (Hal 52)

     Untuk mengobati gangguannya itu, Audrey melakukan pemeriksaan rutin kepada Dr. Sarah, Dr. Sarah selalu berusaha membuat Audrey berjuang untuk melawan otak kadalnya itu. Bahkan disaat Audrey tidak lagi berniat sembuh. Untuk mengurangi penyakit Audrey, Dr. Sarah menyuruh Audrey untuk melakukan kontak dengan orang melalui kamera, caranya membuat rekaman (film dokumenter), ia harus mewawancarai orang-orang yang dikenalnya. Audrey memulai dengan keluarganya.

    Dengan semua hal yang terjadi itulah yang paling menyedihkan. Kami tak bisa lagi bersikap normal pada satu sama lain. (Hal 21)
    Ia selalu memakai kacamata hitam untuk menghindari kontak mata.
    Tetapi mata juga mirip vorteks. Tak terbatas. Kau menatap tepat ke mata seseorang dan seluruh jiwamu tersedot dalam waktu satu nano detik. (Hal 40)
    Audrey memiliki saudara lelaki bernama Frank dan Felix. Frank adalah remaja yang kecanduan bermain game komputer (LOC) bersama temannya Linus. Linus sering datang ke rumah Frank untuk bermain LOC (Land of Conquerors)sebagai tim. Sampai suatu hari ia bertemu Audrey. Reaksi Audrey sangat panik saat matanya tak sengaja melihat mata Linus, ia menjadi sangat takut dan gemetar, ia melarikan diri dan bersembunyi di balik tirai jendela kamarnya. Linus sangat merasa bersalah mengenai hal itu, dan ia berbicara kepada Frank bahwa ia sangat tak enak dan menyesal. Tapi dari situlah Linus dan Audrey menjadi saling mengenal. Frank meminta Audrey untuk mengenal Linus agar Linus tidak selalu merasa khawatir saat datang ke rumah Frank untuk bermain. Linus akan sering berkunjung untuk bermain karena akan ada kompetiai LOC dengan hadiah enam juta dolar. Maka dari itu Frank merayu Audrey agar mengenal Linus. Audrey juga berpikir ia harus mengenal Linus dan mewawancarai nya untuk kebutuhan film dokumenter.

    Linus perlahan mulai berkenalan dengan Audrey. Linus memulainya dengan komunikasi secara tertulis, Linus mengerti bahwa ia tidak bisa langsung berkomunikasi secara verbal kepada Audrey. Lewat sebuah kertas dan mereka bergantian berkirim pesan Audrey di ruang tv sedangkan Linus di kamar Frank. Saat itu Frank dan Linus sedang bermain LOC di kamar Frank, Frank memarahi Linus karena tim LOC mereka kalah akibat Linus sibuk membalas pesan Audrey. Yah, lagi pula kenapa Linus harus memperdulikan Audrey sampai ia kalah bermain LOC.

    Di hari istimewa, Hari ulang tahun Mum, Dad membuat kesalahan fatal. Dia salah besar, dia memesan kue ulang tahun Mum dengan tulisan umur yang salah. Seharusnya 38 tapi Dad malah memesannya dengan angka 39. Semua orang kecuali Mum (Ya tentu saja bukan Mum) berpikir keras untuk mengganti angkanya, Frank mengambil saus tomat kemudian menutupi sebagian besar kue termasuk angkanya dengan saus tomat. Tapi Mum adalah Ratu Investigasi ia mengetahui segalanya dan mulai berceloteh tentang penampilan yang sesuai dengan umurnya.
    Dad mengajak Mum berkencan di hari ulang tahun Mum. Seperti biasa, sebelum pergi Mum mewanti-wanti Frank agar tidak bermain game dan menjaga Felix. Minatnya yg tinggi terhadap game komputer membuat Frank mulai bermain game, belum lama ia bermain ia dikejutkan oleh Mum yang memergokinya bermain game. Mum murka dan melarang Frank bermain game selama 10 hari. Selama sepuluh hari Linus tetap berkunjung untuk lebih dekat dengan Audrey.

    Dr. Sarah melihat film dokumenter milik Audrey dan memberikan misi baru, yaitu ke luar rumah, Starbucks. Mendengar itu Audrey terkejut.

    Sekarang ini rasanya mirip pendulum yang bergerak pelan. Meluncur maju dan mundir, tapi jamnya tak berdetik memutar. Aku takan tiba dimanapun (hal 113)
    Audrey masih melanjutkan film dokumenter nya. Mum masih berusaha menghentikan Frank dari game komputer itu, Mum menyuruhnya untuk memiliki hobi lain atau mengerjakan hal lain.
    Kedekatan Audrey dengan Linus tetap berlanjut, Linus memanggil Audrey “Rhubarb” sedangkan Audrey memanggil Linus “Irisan jeruk”. Dan Audrey meminta Linus agar mau diwawancarai oleh nya untuk film dokumenter tepat setelah hukuman Frank dicabut. Tapi Frank tercyduk oleh Mum, ia bermain game jam 03.00 pagi, Mum sangat murka dan keesokannya ia mendapati bahwa selama dihukum Frank tidak berhenti bermain. Mum marah dan melempar komputer Frank dari lantai dua ke bawah. Seketika frank menjadi skeptis. Dan Linus tak lagi datang.

    Audrey mulai menghubungi Linus lewat ponsel (benda yg sudah lama ia gunakan karena) untuk menagih janji wawancara. Sedangkan Mum membujuk Frank untuk ikut sebagai relawan pembuat sandwich untuk pesta avonlea.

    Audrey akan mewawancarai Linus di Starbuck. Ia memberanikan dirinya.  Sampai bertemu Linus tapi beberapa menit kemudia ia melarikan diri, pulang kerumah. Linus menyusul, mengetuk pintu rumah Audrey untuk meminta maaf. Juga ia sangat khawatir mengenai keadaan Audrey. Audrey tidak membukakan pintu, Linus mengerti dan berkomunikasi melalui kertas. Audrey mulai tenang dan membahasa hal mendalam tentang gangguannya kepada Linus.
    Maukah kau bukakan pintu?
    Belum terlalu berani. Lain kali saja, sori.
    Mengerti kalau begitu aku pergi dulu
    Harus memberimu ini sebelum pergi
    Ini ciuman.
    Sejak saat itu Audrey semakin membaik dan membaik. Kini ia memiliki hubungan spesial dengan Linus. Linus membanti Audrey dengan tantangan bertanya kepada orang lain.
    Banyak hal yang terjadi selama proses Audrey berjuang untuk mengobati gangguannya. Mulai dari pertemuan Audrey dengan keluarga Izzy (Orang yang mem-mem-bully Audrey) yang tidak memperbaiki keadaan, pertengkaran Audrey dengan Linus, salah paham Mum terhadap segala hal, masalah Frank dengan LOC, dll. Seiring berjalannya waktu yang dibarengi dengan kerja keras Audrey menyembuhkan penyakitnya, hingga ia tak lagi memakai kaca mata hitam atau meminum obat penenang. Dan mengilangkan gangguan kecemasannya itu.

    Kami hanya bertatapan dan terus bertatapan. Dan aku bisa merasakan sesuatu yang baru diantara kami, sesuatu yang bahkan lebih dekat daripada apa pun yang pernah kami lakukan. Mata ke mata. Itu koneksi yang paling kuat di dunia. (Hal 343)
    Mum yang mulai sadar akan hal yang benar dan salah. Frank yang menjadi anak yang lebih baik. Felix yang masih tumbuh bersama Dad. Dan Linus yang kembali bersama Audrey.

    Kesan saat membaca buku
    Pertama sudut pandang sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama Dimana Audrey mengetahui segala sesuatu berdasarkan apa yang ia lihat. Saat membaca novel ini Audrey seakan sedang bercerita dengan pembaca, rasanya seperti ia sedang curhat. Hal itu membuat aku merasa dekat dengan tokoh utama dan mengetahui apa yang ia rasakan. Sebenarnya aku merasa seperti Audrey.
    Menurutku, apa yang kusadari adalah, kehidupan memang tentang mendaki, tergelincir, dan bangkit lagi. Dan kalau kau tergelincir tidak apa-apa. Selama kau tetap mengarah kurang-lebih ke atas. Hanya itu yang bisa kuharapkan. Kurang lebih ke atas. (Hal 355)

    1. Tokoh
    Audrey, seorang remaja yang menderita gangguan kecemasan dan berusaha untuk sembuh dari penyakitnya itu. Ia sangat mudah panik tentang segala hal. Ia terbiasa memakai kacamata hitam untuk menghindari kontak mata dengan orang lain. Ia memiliki tinggi 173 cm, mata biru, ramping, dan cantik.
    Frank, saudara laki-laki Audrey yang punya hobi bermain game (LOC) maksudku kecanduan. Sikapnya mungkin seperti remaja lelaki barat pada umumnya. Masih labil, mengabaikan perkataan ibunya (sewajarnya), dan sangat bermasalah dengan ibunya karena kontradiksi mengenai LOC. Disamping itu, dia berpikir dan berpikir dewasa.
    Linus, Woah dia ini sangat manis dan sukses membuatku-emm maksudku Audrey, berdebar-debar. Hal kecil yang dilakukan si Linus ini sukses bikin aku “gila ni cowok manis banget”, yah seperti itu lah gambarannya. Visualisasi Linus, aku imajinasikan seperti Greyson Chance. Linus ini orangnya baik, sikapnya baik, perkataanya baik, peduli dan pengertian (yah ini sikap dasar seorang lelaki, biasanya) tapi banyak juga kan yang enggak kaya gitu dan itu yang buat aku kagum sama Linus. Lihat saja apa yang akan Linus perbuat kepada kalian.
    Mum, protektif sangat. Kalian akan mudah membayangkan perilaku Mum, karena beliau sangat Super Mum.
    Dad, patuh (kepada siapa lagi kalau bukan Mum), bijaksana, dan polos 
    Felix, anak kecil berumur 4 tahun. Super polos dan sering meniru orang dewasa.

    Opini : 
    [Tampilan buku]
    Menurut ku, bab baru yang dicirikan dengan kalimat yang dimulai di tengah halaman yang menyisakan tempat kosong diatasnya itu terlalu mubazir. Hehe..

    [Akhir cerita]
    di akhir cerita, aku kira akan diceritakan akhir dari pengobatan Audrey bersama Dr. Sarah tapi ternyata kosong. Jadi kurang lengkap aja..
    lalu mengenai Audrey yang sembuh (melepas kacamata hitamnya) pada saat ia tidak sengaja menjatuhkan kacamatanya saat tidur di taman, kurang menarik ya jadinya ga berkesan. Aku kira akan ada peristiwa yang memaksa batin audrey untuk berani melepas kacamatanya tapi ternyata ga begitu.

    [Isi buku]
    keseluruhan novel itu menarik, penjelasan kekeluargaan sangat kental, kecintaan Ibu terhadap anak-anaknya sangat jelas diceritakan. Hal-hal terperinci mengenai pemikiran tokoh dijelaskan dengan sempurna, khususnya pemikiran Audrey yang memiliki gangguan kecemasan. Sangat detail hingga membuat aku mengerti gimana pemikiran Audrey.

    3,3 dari 5 bintang

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentar anda akan sangat membantu penulis untuk terus bersemangat dalam menulis :)