• [Review Film] I Can Speak (2017)

    Ada kata dimana terkadang mudah diucapkan tetapi sulit didapatkan, "Maaf".
    Source : CJ Entertainment

    Singkatnya, film ini menceritakan tentang seorang nenek yang sangat patuh terhadap peraturan, seperti peraturan berkendaraan, berdagang, dll. Nenek tersebut selalu melaporkan kendala dan masalah apapun yang terjadi di daerahnya kepada kantor pelayanan publik, bahkan pegawai disana pun enggan melayaninya dan memilih untuk menghindarinya. Sampai suatu saat ia bertemu pegawai baru yang sangat pintar, terlebih pintar berbahasa Inggris. Nenek tersebut mendekati pegawai baru itu agar mau mengajar bahasa Inggris kepadanya. Mulailah huhungan mereka menjadi dekat hingga saling membantu satu sama lain.

    Pada saat menonton film ini, aku bingung kenapa ponsel yang para pemain pakai bukan ponsel keluaran terbaru (2017) dan terjawab di akhir film ternyata latar waktunya itu tahun 2007. Di awal cerita masih belum terlihat tujuan dari film ini, dan tujuan dari Ok Boon belajar bahasa Inggris, masih menebak-nebak kerangka cerita ini. Sempat dibuat bingung oleh masalah-masalah dalam cerita karena aku ga baca sinopsis atau review tentang film ini, tapi sesudah plot twist keseluruhan cerita menjadi jelas. Tujuan dari Ok Boon belajar bahasa Inggris pun terungkap.

    Film 'I Can Speak' benar-benar memiliki plot twist yang mengesankan. Menurut aku, penulis film ini berusaha membawa penonton mengenal Ok Boon (Nenek) terlebih dahulu untuk memperlihatkan sisi kuat dan tegar dari Ok kemudian baru penonton dibawa untuk mengetahui maksud dan tujuan dari film ini, yaitu untuk melihat sebuah ketegaran dan kepedihan dari Ok, korban budak seks tentara jepang. Seperti memperlihatkan, Bagaimana mereka bertahan dengan menyembunyikan identitas dari masa lalu mereka agar dapat bertahan di lingkungan sosial. Bagaimana mereka memilih hidup sendiri karena pikiran negatif dan rasa menyesal yang merendahkan dirinya sendirii. Bagaimana mereka memberanikan diri dan berjuang secara terus menerus untuk menemukan cara agar pelanggaran hak manusia yang dilakukan jepang itu terungkap. Meskipun sudah sangat lama sejak peristiwa keji itu terjadi, tapi waktu tidaklah menghilangkan bekas dari peristiwa keji itu. Para korban tidak dapat hidup dengan mudah karena sesuatu yang seharusnya tidak direnggut malah tentara jepang renggut dengan seenaknya tanpa rasa malu dan bersalah. Khususnya, bagi wanita yang pada saat itu masih kanak-kanak, saat usia mereka masih muda tetapi mereka mendapat pengalaman terburuk dari yang terburuk dengan cara dipaksa dan diancam oleh lelaki.. bukan, manusia... Bukan, bagaimana aku harus menyebut mereka yang bahkan tidak bersikap seperti manusia?! Dan di akhir film tertera bahwa sejak Resolusi di Amerika itu diadakan, pihak Jepang tidak melakukan permintaan maaf, tidak habis pikir bagaimana mereka bisa tidak meminta maaf. Di dalam artikel ini, Jepang membantah kesaksian dengan beralasan tidak adanya bukti pemaksaan oleh tentara Jepang, bisa baca artikel dibawah ini.
    http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2007/03/printable/070303_skoreasexslaves.shtml

    Menurutku, sangat penting bahwa Jepang meminta maaf secara resmi dan mengakui perbuatan mereka saat PD II karena bagaimanapun ada korban yang tersakiti, ada korban yang telah kehilangan masa remajanya, ada insan yang nurani dan amigdalanya penuh sesal dan kepedihan, ada korban yang ingin hidupnya terbebas dari ingatan kelam dan mendengarkan kata maaf, menyesal. Ada insan yang ingin merelakan peristiwa pahit itu berlalu, ada banyak korban yang ingin berdamai dengan masa lalu mereka. Ada banyak orang yang ingin melanjutkan hidupnya dengan tentram. Agar lebih memahami mari baca artikel berikut
    https://m.cnnindonesia.com/internasional/20150424181038-113-49070/mantan-budak-seks-korea-desak-pm-jepang-meminta-maaf

    Film ini sebaiknya kamu tonton, untuk menambah pengetahuan juga mengetahui sebuah peristiwa buruk yang dulu terjadi pada wanita. Awalnya aku tonton karena ada Lee Je Hoon, dan setelahnya benar-benar tidak salah memutuskan untuk nonton film ini. Film ini sudah ditonton sekita 3juta kali di korea, jadi film ini benar-benar aku rekomendasi untuk kalian tonton. Setelah menonton film ini aku searching mengenai HR 121 (House Resolution), dan ada berita yang mengaitkan resolusi tersebut dengan perlakuan Jepang saat menjajah Indonesia. Kalian bisa baca link dibawah ini,
    https://nasional.kompas.com/read/2010/10/29/04151666/quotjugun.ianfuquot.belum.selesai

    Setelah membaca artikel tersebut aku mulai mengeri kalimat dijajah Jepang selama 3,5 tahub itu lebih menderita daripada dijajah Belanda beratus-ratus tahun. Benar-benar bersimpati kepada para korban kejahatan Jepang saat masa penjajahan, apalagi setelah membaca kesaksian Sri Sukanti yang mengalami Jugun Ianfu.

    Terakhir,
    Untuk.... Tetap bertahan untuk melanjutkan kehidupan yang normal, tetap semangat untuk bahagia pada masa ini, mari kita berjuang bersama agar peristiwa tersebut tidak pernah terjadi lagi...

    Note: maaf apabila ada salah kata terhadap opini saya. Penilaian terhadap film ini adalah sebaik-baiknya nilai yang pantas didapat.

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentar anda akan sangat membantu penulis untuk terus bersemangat dalam menulis :)